JAKARTA,SL- Pemerintah Jepang menyatakan kesiapannya untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Pemerintah Indonesia. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, saat ditemui wartawan di Jakarta.
Menurut Dubes Masaki, Jepang memiliki pengalaman panjang dalam menerapkan sistem makanan gratis di sekolah, yang dimulai pascaperang untuk mengatasi persoalan gizi dan pertumbuhan anak-anak. Meskipun situasi saat ini telah berubah, sistem makanan sekolah tetap dijalankan di Jepang, tidak hanya untuk alasan kesehatan tetapi juga sebagai bagian dari pendidikan gizi bagi anak-anak.
“Jadi makan gratis, saya tahu, adalah kebijakan yang sangat penting dari Pemerintah Indonesia. Dan di bidang makan gratis ini, Jepang memiliki pengalaman yang sangat panjang,” ujar Masaki.
Ia mengungkapkan bahwa sistem makanan sekolah bukan hanya soal penyediaan makanan, tetapi juga mencakup proses pembuatan makanan yang benar-benar sehat dan distribusinya ke seluruh sekolah. Kompleksitas sistem inilah yang ingin dibagikan Jepang kepada Indonesia.
Sebagai bentuk kerja sama konkret, Jepang telah mengundang para ahli dari lembaga gizi nasional Indonesia untuk mempelajari langsung sistem makanan sekolah di Jepang. “Mereka masih melakukan survei di Jepang tentang realitas sistem tersebut,” tambah Masaki.
Selain itu, Jepang juga menjalin kerja sama keuangan untuk mendukung sebagian pelaksanaan program MBG di Indonesia. Bahkan, pemerintah kedua negara tengah mengeksplorasi integrasi program makan gratis dengan sistem pasokan makanan otomatis di Indonesia.
Di luar itu, kerja sama kedua negara juga mencakup bidang pertanian dan perikanan. Jepang mendukung proyek irigasi sawah dan pengembangan pelabuhan perikanan, termasuk pembangunan fasilitas pengawetan ikan segar dan distribusinya. Dubes Masaki menyebutkan, potensi sinergi antara pembangunan sektor perikanan dan program makanan gratis sangat terbuka
“Mungkin jika kita memiliki contoh fasilitas pelabuhan perikanan yang bagus, ikan itu dapat digunakan untuk makanan gratis, sekolah di sekitarnya,” pungkasnya.
Selain Jepang, sebelumnya juga sudah ada dua negara yang berencana terlibat dalam upaya suksesi pelaksanaan program MBG melalui Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.
KADIN telah menjalin kerja sama dengan pengusaha Prancis untuk membangun 1.000 Sentra Produksi Pangan Gizi (SPPG) di berbagai daerah. Selain itu, KADIN juga menandatangani nota kesepahaman dengan China Chamber of Commerce for Import and Export of Machinery and Electronic Products (CCCME) untuk menyediakan dapur dan fasilitas pendukung lainnya. (Red)
Posting Komentar