Implementasi Biodiversity Action Plan, Pertamina EP Tanam Ribuan Pohon di Lintas Jalur Gajah

Penanaman pohon oleh GM Zona 4

PRABUMULIH, SL
-- Sebagai bagian dari komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati, PT Pertamina EP (PEP) Pendopo Field melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melakukan aksi penanaman 1.250 pohon yang berada di kawasan Lintas Jalur Gajah yang berada di Desa Ciptodadi, Kecamatan Jayaloka, Kabupaten Musi Rawas, pada Rabu (25/6).

Kegiatan ini merupakan implementasi dari Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati atau Biodiversity Action Plan yang telah menjadi komitmen manajemen Pertamina EP.

Kegiatan ini bekerja sama dengan PT Musi Hutan Persada (MHP), Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan Kementerian Lingkungan Hidup Kementerian Lingkungan Hidup (PDLUK KLH), DLH Provinsi Sumatera Selatan, dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan.

Sebelumnya PEP juga telah melakukan penanaman 310 pohon di Adera Field pada 19 Juni 2025, selanjutnya akan dilakukan penanaman 1.000 pohon di Limau Field di Juli 2025.

“Penanaman pohon di kawasan Lintas Jalur Gajah merupakan rangkaian dari peringatan hari lingkungan hidup di seluruh field PEP. Salah satu pertimbangan dalam memilih program ini adalah terancamnya spesies gajah. Semoga restorasi habitat gajah yang sedang diupayakan ini, akan mampu memberikan kelestarian lingkungan dan memberikan manfaat ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat,” ujar General Manager PHR Zona 4 Djudjuwanto.

Yusmono, Kepala SKW II – BKSDA menjelaskan bahwa kondisi Gajah Sumatera saat ini sangat memprihatinkan, hal ini disebabkan banyak perusakan yang mengakibatkan penurunan populasi gajah.

"Oleh karena itu kita harus meningkatkan perhatian untuk perlindungan gajah, karena jika perusakan terus terjadi dapat menimbulkan konflik antara gajah dan manusia," ungkapnya. 

Sebagai perusahaan energi yang bertanggung jawab, Pertamina melaksanakan berbagai program mitigasi dan konservasi untuk meminimalisir potensi konflik tersebut.

Salah satu langkah konkret adalah penanaman pohon endemik yang dipilih secara khusus untuk mendukung habitat alami gajah, sehingga pergerakan gajah tidak terganggu oleh aktivitas manusia maupun operasi perusahaan.

“Kami melihat kolaborasi yang terjadi antara Pertamina dan MHP sebagai sebuah kolaborasi yang beyond compliance, karena Pertamina tidak hanya memperhatikan izin lingkungan untuk beroperasi tetapi juga memperhatikan bagaimana satwa, masyarakat, dan kegiatan operasinya dapat berjalan harmonis. Besar harapan kami lifting migas dinaikan, lingkungan diamankan, investasi jalan, masyarakat bahagia sejahtera Sentosa,” kata Marei Al Fauzan dari PDLUK KLH.

Melalui program ini,  diharapkan setiap kegiatan dan operasi di Pertamina EP tidak hanya mampu menghindari Net Lose Biodiversity, tapi justru dapat memberikan Net Positive Impact Biodiversiry.

Area restorasi habitat gajah ini juga diharapkan mampu berfungsi sebagai penyerap karbon, serta  menjadi ruang edukatif dan produktif bagi masyarakat sekitar. 

Kontribusi lingkungan dari program ini diperkirakan mencapai ±8,835 ton CO₂e/tahun, sebagai bagian dari langkah nyata mendukung pembangunan rendah karbon di Indonesia.

*Tentang PHR Regional Sumatera Zona 4*

PHR Regional Sumatera Zona 4, Subholding Upstream Pertamina, mengoperasikan 7 Wilayah Kerja Pertamina EP (PEP) dan Pertamina Hulu Energi (PHE), yaitu PEP Prabumulih Field, PEP Limau Field, PEP PEP Adera Field, PEP Pendopo Field, PEP Ramba Field, PHE Ogan Komering dan PHE Raja Tempirai, yang tersebar di 2 kota, yaitu Prabumulih dan Palembang serta 9 Kabupaten, yaitu Muara Enim, PALI, Lahat, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan ilir dan Ogan Komering Ulu. PHR Regional Sumatra Zona 4 di bawah koordinasi serta pengawasan dari SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi :
Indrika Eko Sriyatini 
Officer Media Relations Zona 4 
No. Hp : 0811-7523-106
Email : indrika.sriyatini@pertamina.com

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

Smartwatchs