PALEMBANG, SL – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menggalang kesiapan daerah dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pemerintah Daerah yang bertajuk “Percepatan Pelaksanaan Program Prioritas Presiden Republik Indonesia” pada Senin (06/10/25).
Acara penting ini dipimpin langsung oleh Gubernur Sumsel, H. Herman Deru, di Griya Agung, Palembang, dan dihadiri oleh seluruh Bupati dan Wali Kota se-Sumsel, termasuk Bupati Lahat, Bursah Zarnubi.
Rakor ini menjadi sorotan karena membahas isu krusial di tingkat nasional yang berimbas langsung pada daerah: adanya pemangkasan Dana Transfer ke Daerah (TKD) hingga 39 persen.
Strategi Adaptif Menjaga Stabilitas Fiskal
Meski menghadapi tantangan fiskal yang signifikan, Gubernur Herman Deru menegaskan bahwa kondisi ini tidak boleh menyurutkan semangat untuk menjaga laju pembangunan di Bumi Sriwijaya.
"Pemerintah daerah harus segera beradaptasi dengan langkah-langkah strategis demi menjaga stabilitas fiskal dan pembangunan daerah," tegas Herman Deru.
Ia mendorong seluruh kepala daerah untuk melakukan efisiensi anggaran, memprioritaskan program yang high impact, dan mencari sumber-sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang kreatif dan legal.
Forum tersebut menjadi ajang penting membahas strategi adaptif daerah menghadapi situasi fiskal nasional yang menantang. Para kepala daerah diajak untuk secara kolektif merumuskan solusi terbaik agar program prioritas nasional, terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan rakyat dan infrastruktur, tetap berjalan optimal.
Respon Bupati Lahat: Fokus pada Efisiensi dan Kemandirian
Sementara itu, Bupati Lahat, Bursah Zarnubi, yang juga baru terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) periode 2025-2030, menyampaikan bahwa pemangkasan anggaran harus disikapi dengan pengetatan ikat pinggang secara serius di semua sektor.
"Lahat sudah memulai langkah-langkah efisiensi anggaran dan fokus pada pembangunan berbasis desa untuk memperkuat kemandirian ekonomi lokal," ujar Bursah.
Ia mencontohkan, Lahat terus memperkuat sektor unggulan seperti pertanian dan energi, sambil melakukan diversifikasi ekonomi agar tidak terlalu bergantung pada dana transfer pusat.
Bursah Zarnubi juga menyoroti pentingnya sinergi antar-daerah di Sumsel untuk menghadapi kebijakan fiskal pusat. "Dalam kondisi sulit seperti ini, soliditas antar-Bupati dan Wali Kota sangat dibutuhkan. Kita harus menjadi penyambung suara daerah yang kuat ke pemerintah pusat, terutama dalam memperjuangkan otonomi daerah yang lebih substantif," pungkasnya. (Red)
Posting Komentar