KONI Lahat Bikin Atlet Gigit Jari, 10 Cabor Gagal Bertanding di Porprov 2025


LAHAT,SL– Mimpi para atlet dari 10 cabang olahraga (cabor) di bawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Lahat untuk meraih prestasi di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumatera Selatan (Sumsel) 2025 di Musi Banyuasin harus pupus. 

Pasalnya, 10 cabor tersebut, termasuk Pencak Silat, Panjat Tebing, Menembak, dan Karate, tidak didaftarkan oleh KONI Lahat.

Keputusan ini menuai kekecewaan besar dari berbagai pihak. Menurut Ketua Cabor Tinju Lahat, Imam Rustandi, pihaknya sudah menyerahkan nama-nama atlet untuk "Entry by Name" kepada KONI. Namun, mereka ditolak dengan alasan batas waktu pendaftaran sudah habis, padahal menurut Imam, ada perpanjangan waktu yang tidak dimanfaatkan.

"Kami sudah Entry by name ke KONI, tetapi kami tidak diikutkan pada Porprov dengan alasan masa Entry by name telah habis, padahal waktu Entry by name diperpanjang," ujar Imam.

Kekisruhan di Tubuh Sepak Bola dan Pencak Silat

Kekecewaan serupa juga datang dari Cabor Sepak Bola. Humas PSSI Lahat, Joni Baiputra, mengungkapkan bahwa KONI Lahat mengambil alih seluruh proses seleksi atlet dan menunjuk tim pelatih tanpa melibatkan pengurus PSSI.

"Kami tidak pernah dilibatkan dalam seleksi atlet. Mereka (KONI) membuat kerangka tim sendiri... Dan yang lebih menyakitkan, pengurus PSSI pernah diusir dari tengah lapangan saat menyaksikan seleksi pemain, padahal kami mencetak sejarah dengan memperoleh medali emas untuk pertama kalinya," kata Joni.

Dampak buruk dari tidak didaftarkannya Pencak Silat dirasakan langsung oleh atlet. Menurut pengurus cabor Pencak Silat, Bram, dua atletnya gagal mengikuti ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) akibat tidak terdaftar di Porprov.

"Begitu banyak kerugian yang kami alami. Atlet harus mengubur dalam-dalam mimpinya meraih prestasi. Padahal, para atlet sudah latihan berbulan-bulan dan sudah menyiapkan fisik dan mental dari jauh-jauh hari untuk event dua tahunan ini," ungkap Bram dengan nada kecewa.

KONI Lahat Diduga Intervensi Kepengurusan Cabor

Selain persoalan pendaftaran, terungkap juga adanya dugaan intervensi KONI Lahat terhadap kepengurusan cabor lain. Kepengurusan resmi Cabor Akuatik dan Bulutangkis dilaporkan diminta mundur oleh KONI Lahat, yang kemudian menunjuk kepengurusan baru untuk Porprov 2025.

Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai transparansi dan profesionalisme KONI Lahat dalam mengelola pembinaan olahraga di daerahnya. Tidak hanya merugikan atlet secara langsung, kekacauan ini juga berpotensi menghambat perkembangan olahraga di Lahat ke depannya. (Red)


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

Smartwatchs