Kabar Mengejutkan ! Atlet Panjat Tebing Berprestasi Milik Lahat Terancam Pupus Tampil di Porprov 2025


LAHAT, SL — Kabar mengejutkan datang dari dunia olahraga Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Para atlet panjat tebing yang telah berprestasi dan menjadi andalan Lahat, harus menelan pil pahit. Cabang olahraga (cabor) panjat tebing yang sebelumnya menyumbang banyak medali emas, tidak didaftarkan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Lahat untuk berlaga di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumsel 2025 di Musi Banyuasin.

Keputusan ini menuai kekecewaan mendalam bagi para atlet dan pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Lahat. Padahal, pada Porprov 2023 di Lahat, FPTI Lahat menunjukkan performa gemilang dengan meraih 8 medali emas, 5 perak, dan 10 perunggu. Prestasi ini mengantarkan FPTI Lahat menempati peringkat kedua di Sumatera Selatan.

Bahkan, salah satu atlet panjat tebing terbaik Lahat terpilih mewakili Sumatera Selatan di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Aceh.

Menurut Ketua FPTI Lahat, Ahmad Salam Resmiadi, pihaknya telah mempersiapkan atlet jauh-jauh hari untuk Porprov. Namun, saat hendak mendaftarkan atlet, KONI Lahat menolak dengan alasan pendaftaran sudah ditutup. Padahal, FPTI Lahat sudah berkoordinasi dengan FPTI Sumsel yang memastikan belum ada satu pun kabupaten/kota yang melakukan pendaftaran resmi atau entry by name.

"Sampai saat ini kami tidak tahu mengapa cabor kami tidak didaftarkan oleh KONI Lahat. Ini jelas sangat merugikan, mengingat prestasi yang sudah kami berikan melalui atlet-atlet lokal yang kami bina," ujar Resmiadi.

Ketua Harian FPTI Lahat, Heri Hartono, menambahkan bahwa pihaknya telah mengirimkan dua surat resmi kepada KONI Lahat untuk menanyakan kepastian pendaftaran. Surat pertama dikirim pada 30 Juli 2025 dan surat kedua pada 8 Agustus 2025. Namun, baru pada 12 Agustus 2025, KONI Lahat memberikan balasan.

Dalam surat balasan tersebut, KONI Lahat menyatakan FPTI Lahat tidak didaftarkan karena tidak memberikan laporan data atlet, pelatih, dan perolehan medali tahun 2023 hingga batas waktu yang ditentukan.

"Padahal, selama masa kepemimpinan Ketua KONI yang baru, kami tidak pernah menerima surat resmi atau fisik terkait permintaan laporan database atlet," jelas Heri.

Tetap Berjuang Meskipun Tanpa Dukungan

Meskipun dihadapkan pada situasi sulit, FPTI Lahat tidak menyerah. Pengurus telah berkoordinasi dengan KONI Sumsel dan FPTI Sumsel untuk mencari jalan keluar agar para atlet tetap bisa bertanding, bahkan tanpa dukungan dari KONI Lahat.

Resmiadi juga berpesan kepada para atlet agar tidak khawatir dan tetap fokus pada latihan. "Kami tetap on the track. Atlet tetap latihan dan fokus sesuai jadwal yang sudah kami programkan," tegasnya.

Sementara itu, pihak manajemen PT Bukit Pembangkit Innovative selaku bapak asuh FPTI Lahat, mengaku terkejut. Tommy, perwakilan CSR PLTU Banjarsari, menyatakan perusahaan hanya fokus pada pembinaan atlet. "Kami jujur terkejut, karena tolak ukur pembinaan adalah kompetisi. Ini jadi bahan evaluasi kami nantinya dalam melanjutkan program pembinaan olahraga di Kabupaten Lahat," kata Tommy. 

Keputusan KONI Lahat ini tidak hanya mengancam mimpi para atlet, tetapi juga menimbulkan pertanyaan besar mengenai komitmen pembinaan olahraga di Kabupaten Lahat. Akankah ada solusi untuk masalah ini, ataukah mimpi para atlet panjat tebing Lahat harus benar-benar kandas?. (Red)


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

Smartwatchs