Foto hanya ilustrasi
Okan (17) pemuda kelas XII yang masuk kategori pemilih pemula di kabupaten Lahat mengatakan, untuk sosialisasi secara resmi belum pernah didapat secara langsung namun hanya melihat dari aktivitas media sosial seperti tayangan Live Facebook dan tiktok milik teman. Hal ini jelas akan membuat masyarakat khususnga para pemilih pemula menilai lebih baik Golput dan bermain aplikasi Game online daripada harus ke TPS.
"Kalau bisa sekali kali kami ini diundang dalam kegiatan resmi terkait sosialisasi pentingnya datang ke TPS pada Pemilukada Lahat nanti. Atau bisa juga pihak terkait memasang spanduk disertai Bayground yang berisi ajakan para pemilih pemula untuk tidak Golput, " Ujarnya.
Sementara itu, Ketua Mappilu (Masyarakat Pers Pematau Pemilu) PWI kabupaten Lahat Ferry Oktariza, SH menuturkan, Pemilih pemula atau Gen Z berpotensi tingginya angka Golput jika minimnya sosialisasi, apalagi aktivitas anak muda era Milenial lebih memilih gadget dan bermain daripada memikirkan politik. Untuk itu, Mappilu PWI mengimbau kepada KPU, Bawaslu dan pihak terkait lainnya agar sesegera mungkin melakukan sosialisasi ke desa - desa hingga pelosok agar dapat menarik minat para pemula untuk meramaikan TPS.
"Jika angka Golput meningkat dari sebelumnya maka dapat dikatakan penyelenggara pemilu gagal dalam menggelar Pemilukada, "imbuhnya.
Sementara itu Ketua KPUD Lahat Sarjani mengungkapkan, sangat apresiasi atas usulan dari masyarakat khususnya para pemilih Pemula atau Gen Z, saat ini upaya telah dilakukan untuk mengurangi angka Golput seperti memasang spanduk ditiap kecamatan dan terakhir menggelar even jalan santai bersama masyarakat.
"Menurunkan angka Golput menjadi salah satu tugas KPU, dan kedepan sosialisasi akan digencarkan melalui penyelenggara tingkat kecamatan dan desa di seluruh kabupaten Lahat," Pungkasnya. (Red)
Posting Komentar