Guna Menjamin Kontinuitas Ketersediaan Pasokan Air, Embung Desa Jadi Salah Satu Alternatif Pembangunan yang Harus Dilakukan

Guna Menjamin Kontinuitas Ketersediaan Pasokan Air, Embung Desa Jadi Salah Satu Alternatif Pembangunan yang Harus Dilakukan


LAHAT, SL -  Secara kuantitas, permasalahan air bagi pertanian terutama di lahan kering adalah persoalan ketidaksesuaian distribusi air antara kebutuhan dan pasokan menurut waktu dan tempat. Persoalan menjadi semakin kompleks, rumit dan sulit diprediksi karena pasokan air tergantung dari sebaran curah hujan di sepanjang tahun, yang sebarannya tidak merata walau di musim hujan sekalipun.

Oleh karena itu, diperlukan teknologi tepat guna, murah dan aplicable untuk mengatur ketersediaan air agar dapat memenuhi kebutuhan air yang semakin sulit dilakukan dengan cara-cara alamiah.

Dan Teknologi embung atau tandon air merupakan salah satu pilihan yang menjanjikan karena teknologinya sederhana, biayanya relatif murah dan dapat dijangkau.

Hal itu diungkapkan Kades Durian Dangkal, Saipudin, disela - sela kegiatan titik nol pembangunan embung di Desa Durian Dangkal bersama Camat Mulak Sebingkai, Herwansyah,SE MM, Sekcam H.Ikhsan Lidinillah, PLD, BPD, Babinsa 405/09 Kota Agung, Babinkamtibmas Polsek Mulak Ulu beserta perangkat Desa Durian Dangkal.

Dijelaskannya, embung ataukah cekungan penampung adalah cekungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan serta untuk meningkatkan kualitas air di badan air yang terkait. Embung juga berfungsi untuk menjaga kualitas air tanah, mencegah banjir, estetika, hingga pengairan.

"Secara umum, embung adalah bangunan yang berfungsi untuk penampung air dan atau meninggikan muka air yang sumber airnya berasal dari mata air, curah hujan/run off, sungai dan sumber air lainnya untuk suplesi  air irigasi. Embung biasanya berupa waduk berukuran mikro di lahan pertanian yang dibangun untuk menampung kelebihan air hujan di musim hujan," urainya.

Lebih jauh dia mengemukakan, air yang ditampung tersebut selanjutnya digunakan sebagai sumber irigasi suplementer untuk budidaya komoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi di musim kemarau atau di saat curah hujan makin jarang.

Embung juga sambung dia, merupakan salah satu teknik pemanenan air yang sangat sesuai di segala jenis agroekosistem dan berfungsi untuk mendistribusikan dan menjamin kontinuitas ketersediaan pasokan air untuk keperluan tanaman ataupun ternak di musim kemarau dan penghujan.

Camat Mulak Sebingkai Herwansyah, SE MM sangat mendukung adanya pembangunan embung di Desa Durian Dangkal, dia berharap dalam titik nol pembangunan embung desa yang menggunakan dan desa termin pertama tahun 2022 benar-benar dikerjakan dengan sesuai RAB. 

"Jaga kwalitas pembangunan dan kepada masyarakat lakukan pengawasan agar pembangunan yang di laksanakan oleh TPK dan Pemdes Durian Dangkal sesuai harapan," kata Herwansyah, SE, MM. (Riz)


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

Smartwatchs